oleh : Abdillah husain
sedekah bisa menolak bala. tetapi, al-qur'an menggambarkan bahwa sedekah adalah menghibur orang susah, si miskin dan untuk diri kita sendiri,. bukti konkritnya dan alqur'an tidak salah dalam memberikan petunjuk, dalam surah Al-Baqarah ayat 264.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
dalam ayat ini, Allah memberikan kita penjelasan tentang tata cara sedekah dan filosofi dari inti sedekah. percayalah bahwa, sedekah itu sangat mujarab bagi orang yang kesusahan, sumpek dan tidak ada jalan keluar dalam segala persoalan. ayat diatas pertama, ketika kita sedekah, itu sama saja kita memberikan orang lain kebahagiaan. kedua, sedekah yang baik tidak menyebut-nyebut pemberian dan melukai si penerima. ketiga, untuk menghindari sifat riya.
diantara semua amal, amal inilah yang sangat rawan. sebab, setelah sedekah kita memiliki niat sombong, riya, dst itu akan hilang semua pahalanya. imam ali zainal abidin, cucu nabi, ketika malam hari bersedekah dengan memikul beras sendirian. beliau mengetuk pintu kepintu tanpa sepengetahuan orang banyak. pada saat itu semua mencari informasi, siapakah yang memberikan mereka beras setiap malam didepan pintu. hingga suatu ketika ali zainal abidin meninggal, ada bekas luka dipunggungnya bahwa beliau lah yang membagikan semua beras bagi mereka setiap malam.
orang yang selalu bersedekah itu akan menjadi kebiasaan baik. ada yang sehari tidak memberi merasa kurang tenang dan bahagia. ada juga yang biasa-biasa saja ketika susah baru sedekah. sedekah itu Allah menjanjikan akan dibalas oleh Allah sendiri. tidak perlu khawatir akan kekurangan harta atau uang. sebab semua sudah dalam koridor Allah.
referensi : kitab irsyadul ibad, dar al-kotob al-islamiyah
sedekah bisa menolak bala. tetapi, al-qur'an menggambarkan bahwa sedekah adalah menghibur orang susah, si miskin dan untuk diri kita sendiri,. bukti konkritnya dan alqur'an tidak salah dalam memberikan petunjuk, dalam surah Al-Baqarah ayat 264.
picture from : inilah.com |
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
dalam ayat ini, Allah memberikan kita penjelasan tentang tata cara sedekah dan filosofi dari inti sedekah. percayalah bahwa, sedekah itu sangat mujarab bagi orang yang kesusahan, sumpek dan tidak ada jalan keluar dalam segala persoalan. ayat diatas pertama, ketika kita sedekah, itu sama saja kita memberikan orang lain kebahagiaan. kedua, sedekah yang baik tidak menyebut-nyebut pemberian dan melukai si penerima. ketiga, untuk menghindari sifat riya.
diantara semua amal, amal inilah yang sangat rawan. sebab, setelah sedekah kita memiliki niat sombong, riya, dst itu akan hilang semua pahalanya. imam ali zainal abidin, cucu nabi, ketika malam hari bersedekah dengan memikul beras sendirian. beliau mengetuk pintu kepintu tanpa sepengetahuan orang banyak. pada saat itu semua mencari informasi, siapakah yang memberikan mereka beras setiap malam didepan pintu. hingga suatu ketika ali zainal abidin meninggal, ada bekas luka dipunggungnya bahwa beliau lah yang membagikan semua beras bagi mereka setiap malam.
orang yang selalu bersedekah itu akan menjadi kebiasaan baik. ada yang sehari tidak memberi merasa kurang tenang dan bahagia. ada juga yang biasa-biasa saja ketika susah baru sedekah. sedekah itu Allah menjanjikan akan dibalas oleh Allah sendiri. tidak perlu khawatir akan kekurangan harta atau uang. sebab semua sudah dalam koridor Allah.
referensi : kitab irsyadul ibad, dar al-kotob al-islamiyah
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak
menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu
seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak
menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي
يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ
وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا
كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي
يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ
وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا
كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
Referensi: https://tafsirweb.com/1030-surat-al-baqarah-ayat-264.html
Komentar
Posting Komentar