Otak kita selalu bekerja setiap detik, menit atau jam. terkadang kita lupa merapikannya dengan tegas : menjauhi hoax, fitnah dan informasi yang tidak bermutu. informasi yang salah bisa membahayakn cara pandang kita terhadap berbagai permasalahan. orang beragama tidak perlu mendahulukan ego dan sikap apatis. intelektualitas orang berbeda-beda dan kitab qur'an sebagai pedoman menunjukan kita kepada kebenaran. sedikit-banyak orang muslim takut memegang keyakinan dalam soal fiqh, perspektif ulama atau ijtihad kepada yang benar-benar mumpuni dalam soal berfatwa. ketidak rapian otak kita menghasilkan ustad-ustad yang muncul secara "instan" di tv, media dan secara langsung didalam sosial masyarakat kita. gejala ini bukan gejala yang biasa-biasa saja. ketidakmumpuni seseorang dalam satu bidang atau bidang keilmuan bisa merusak keber-agamaan seseorang. misalkan soal "toleransi" yang sedang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan dalam media sosial. a
the power of knowledge