Indonesia dikelilingi oleh pelbagi daerah dengan ciri khas bahasa daerah yang berbeda. para pemimpin bangsa ini tidak hanya memikirkan jabatan dan masa menjabat. kita bukan lagi bangsa dan masyarakat yang tertinggal maupun tak melek teknologi. meskipun begitu, perlu memahami dinamika perpolitikan indonesia. hukum-hukum menjadi benteng melawan kolonialisme, kapitalisme dan liberalisme. dalam transaksi bisnis pasar kita tidak menganut sistem negara barat.
Negara barat dengan seperangkat sistem yang katanya terbaik didunia pun banyak dikritik, dicemooh dan diprotes oleh rakyatnya sendiri. hubungan pemerintahan dengan masyarakat harus dilandaskan dengan tujuan pancasila itu sendiri. bukan karena punya banyak jaringan dan kekuasaan yang lama sehingga lupa akan nasib masyarakat.
demokrasi juga perlu dipahami bukan sebagai alat melawan pemerintahan sendiri. beroposisi memang sudah tak bisa terbendungkan. tanpa oposisi perpolitikan juga kurang asyik. setelah beroposisi mereka bertengkar sana-sini. mungkin saja demi memperlihatkan eksistensi politik-oposisi. kebanyakan pejabat negara terkena penyakit-korupsi- yang menjadi permasalahan semua bangsa. ditahun ini, 2018 gejolak kasus korupsi mengintai partai-partai cukup terkenal dengan didikan kader terbaik.
prospek politik berasaskan pancasila lama kelamaan menjadi pudar. kesadaran, kebebasan dan kreativitas yang diusung oleh Dr. ali syariati sebagai ideologi kebebasan merupakan salah satu instrumen berkaitan dengan pancasila. banyak anak muda yang berpolitik dan tidak terbatas, harusnya menunjukan jiwa kuat untuk melawan kebobrokan, kearogansian, dan semenang-menangnya orang-orang elit di partai. presiden ahmadinejad sendiri setelah masa jabatan berakhir dan naik presiden hassan rouhani, tetap menujukan perpolitikan-revolusioner.
prospek ahmadinejad memang bagus. dari ia memimpin demonstran melawan para pejabat berdasi dan problematika negaranya. kesenjangan ekonomi akan selalu terus menerus sebelum pemerintahan merevolusi diri dan menghormati intelektualis mereka. menyongsong tahun -tahun kedepan, sudah muncul kader-kader muda atau terdidik adalah sebagai tujuan memperbaiki sekelilingnya. kasus pak anas sendiri perlu disayangkan sebagai anak muda tetapi ikut dalam kegiatan tangan ke tangan.
selain itu, kultur kita sendiri memang sudah putus atau masih tersambung dengan baik. banyak yang korupsi tapi masih senyum-senyum lebar didepan kamera tv. disayangkan jiwa revolusioner belum terlihat sebagai suatu yang penting. manusia memang tidak semuanya selalu berlaku baik. aristoteles sendiri sudah mengajarkan kita punya "etika" dalam apapun. kebijaksanaan seseorang tidak diukur dari pakaian tapi dari sikap atau etik.
politik tidak jahat tapi yang berpolitik menjadikan citra kotor dalam perpolitikan. kalau sampai kedepan citra politik masih dibangung semua karena keinginan partai agar menaruh orang-orang yang etiknya tidak ada di pemerintahan, tunggu saja dampak besarnya.
Negara barat dengan seperangkat sistem yang katanya terbaik didunia pun banyak dikritik, dicemooh dan diprotes oleh rakyatnya sendiri. hubungan pemerintahan dengan masyarakat harus dilandaskan dengan tujuan pancasila itu sendiri. bukan karena punya banyak jaringan dan kekuasaan yang lama sehingga lupa akan nasib masyarakat.
demokrasi juga perlu dipahami bukan sebagai alat melawan pemerintahan sendiri. beroposisi memang sudah tak bisa terbendungkan. tanpa oposisi perpolitikan juga kurang asyik. setelah beroposisi mereka bertengkar sana-sini. mungkin saja demi memperlihatkan eksistensi politik-oposisi. kebanyakan pejabat negara terkena penyakit-korupsi- yang menjadi permasalahan semua bangsa. ditahun ini, 2018 gejolak kasus korupsi mengintai partai-partai cukup terkenal dengan didikan kader terbaik.
prospek politik berasaskan pancasila lama kelamaan menjadi pudar. kesadaran, kebebasan dan kreativitas yang diusung oleh Dr. ali syariati sebagai ideologi kebebasan merupakan salah satu instrumen berkaitan dengan pancasila. banyak anak muda yang berpolitik dan tidak terbatas, harusnya menunjukan jiwa kuat untuk melawan kebobrokan, kearogansian, dan semenang-menangnya orang-orang elit di partai. presiden ahmadinejad sendiri setelah masa jabatan berakhir dan naik presiden hassan rouhani, tetap menujukan perpolitikan-revolusioner.
prospek ahmadinejad memang bagus. dari ia memimpin demonstran melawan para pejabat berdasi dan problematika negaranya. kesenjangan ekonomi akan selalu terus menerus sebelum pemerintahan merevolusi diri dan menghormati intelektualis mereka. menyongsong tahun -tahun kedepan, sudah muncul kader-kader muda atau terdidik adalah sebagai tujuan memperbaiki sekelilingnya. kasus pak anas sendiri perlu disayangkan sebagai anak muda tetapi ikut dalam kegiatan tangan ke tangan.
selain itu, kultur kita sendiri memang sudah putus atau masih tersambung dengan baik. banyak yang korupsi tapi masih senyum-senyum lebar didepan kamera tv. disayangkan jiwa revolusioner belum terlihat sebagai suatu yang penting. manusia memang tidak semuanya selalu berlaku baik. aristoteles sendiri sudah mengajarkan kita punya "etika" dalam apapun. kebijaksanaan seseorang tidak diukur dari pakaian tapi dari sikap atau etik.
politik tidak jahat tapi yang berpolitik menjadikan citra kotor dalam perpolitikan. kalau sampai kedepan citra politik masih dibangung semua karena keinginan partai agar menaruh orang-orang yang etiknya tidak ada di pemerintahan, tunggu saja dampak besarnya.
Komentar
Posting Komentar