Fatimah azzahra tidak pernah menangisi sesuatu yang telah terlewati. Dalam takdir Allah yang khoiril qadr dan su'ul qadr itu selalu diterima dengan bahagia dan tidak pernah mengeluh.
Nabi Muhammad selalu ceria ketika bertemu dengan Ibnat Sayyidah Fatimah (sayyidatun-nisa fil alamin). Fatimah disebut oleh khadijah Istri Nabi, : jika engkau ingin melihat Akhlaknya Nabi, itu ada fatimah azzahra.
Siapa saja yang mengenal lebih dalam tentang beliau tentu tidak akan pernah menyesal sedikitpun. Teladan yang bisa menjadi rujukan bagi siapa saja.
Suatu hari, ada pengemis datang kedepan rumah fatimah. Suatu saat sayyidana fatimah ingin menikah dengan sayyidina Ali. Tiba-tiba ada seseorang yang datang meminta. Saat itu hanya ada gaun pengantin.
Tanpa berpikir panjang, beliau labgsung memberikan barang tersebut kepada orang itu. Sontak saja orang sekitar terkaget-kaget, : ya fatimah, kamu besok nikah memakai baju yang mana?
Ada seseorang yang melaporkan kepada Nabi Muhammad. Nabi cepat-cepat menuju rumah anaknya. Lalu mencium bahu sayyidah Fatimah dan mengatakan : engkau anakku, perempuan yang dicintai Allah.
Kisah hikmah ini menjadj bahan renungan kita semua. Dalam posisi fatimah, apakah kita berani memberi? Apakah kita ikhlas sepenuhnya tanpa kesedihan?
Makanya Kata Habib Ali alhabsy : kalau saja kisah-kisah orang terdahulu diceritakan, maka bertambahlah keimanannya.
Nabi Muhammad selalu ceria ketika bertemu dengan Ibnat Sayyidah Fatimah (sayyidatun-nisa fil alamin). Fatimah disebut oleh khadijah Istri Nabi, : jika engkau ingin melihat Akhlaknya Nabi, itu ada fatimah azzahra.
Siapa saja yang mengenal lebih dalam tentang beliau tentu tidak akan pernah menyesal sedikitpun. Teladan yang bisa menjadi rujukan bagi siapa saja.
Suatu hari, ada pengemis datang kedepan rumah fatimah. Suatu saat sayyidana fatimah ingin menikah dengan sayyidina Ali. Tiba-tiba ada seseorang yang datang meminta. Saat itu hanya ada gaun pengantin.
Tanpa berpikir panjang, beliau labgsung memberikan barang tersebut kepada orang itu. Sontak saja orang sekitar terkaget-kaget, : ya fatimah, kamu besok nikah memakai baju yang mana?
Ada seseorang yang melaporkan kepada Nabi Muhammad. Nabi cepat-cepat menuju rumah anaknya. Lalu mencium bahu sayyidah Fatimah dan mengatakan : engkau anakku, perempuan yang dicintai Allah.
Kisah hikmah ini menjadj bahan renungan kita semua. Dalam posisi fatimah, apakah kita berani memberi? Apakah kita ikhlas sepenuhnya tanpa kesedihan?
Makanya Kata Habib Ali alhabsy : kalau saja kisah-kisah orang terdahulu diceritakan, maka bertambahlah keimanannya.
Komentar
Posting Komentar