Memilih jodoh ala nabi
Jodoh merupakan ketatapan Allah didalam Taqdirnya. Kadang manusia berusaha, tetapi tidak mendapatkan manfaat melainkan kesedihan. Rumusnya adalah bertakwa kepada Allah. Maka Allah beri jalan keluar dan rezeki (jodoh) yang tidak diduga-duga.
Mengenai kriteria jodoh, sebaiknya, kita berkiblat kepada Nabi muhammad saw dalam hal apapun. Beliau bersabda : sholatnya seseorang yang telah menikah lebih baik daripada yang belum menikah.
Syarah hadis ini menunjukan bahwa menikah adalah menyempurnakan sebagian agamanya dan bukan berarti sholatnya orang yang belum menikah tidak diterima oleh Allah swt. Hanya saja, Nabi mengajak menjauhi maksiat, giat beribadah dan mengikuti apa yang diperintahkan Allah. Dulu pra islam, banyak sekali wanita-wanita yang berzina.
Ada satu kisah, seseorang lelaki diketahui telah melakukan zina. Dia dicambuk oleh Nabi 41 kali cambukan. Ternyata diketahui lagi oleh Nabi dan dicambuk lagi dengan jumlah yang sama.
Orang-orang mengolok-olok lelaki tersebut. Ushawatul hasanah ada pada Nabi Muhammad saw, dengan sikapnya, beliau mengatakan : jangan kamu hina dia. Hormatilah dia.
Maksud dari kisah ini untuk mengatakan secara tidak langsung, menikah lebih menjaga keberlangsungan hidup, tentram, dan menambah ketakwaan kepada Allah. Meskipun sudah menikah tetapi masih melakukan maksiat, bukan salah dalam perkawinan, tetapi dari keberhasilan dua hamba yang bersatu untuk mengendalikan nafsu.
Imam alhaddad mengatakan bahwa : " nafsu itu seperti kuda. Melawannya seperti kamu memakai tali untuk mengendalikan kuda itu. " manusia lemah, maka kata Allah : Aku (Allah) sebaik-baik pertolongan bagi orang mukmin, bagi orang beriman, bagi orang-orang yang meminta pertolongan.
Dalam beberapa riwayat dikatakan : menatap seseorang istri mendapatkan pahala yang begitu banyak. Dalam literatur kitab dipesantren, tidak asing dengan kitab qurrotul a'yun. Kitab ini menjalaskan karakteristik Nabi muhammad bersama istrinya. Pendidikan islam yang baik ada pada tarbiyatun ala nabi wa tabi'in aw salafus-sholeh.
Kita membutuhkan penunjuk orang-orang sholeh. Bukan dari barar atau pun dari eropa.
Secara garis besar, menikah perempuan ada beberapa kriteria dari Nabi Muhammad saw : Nabi saw bersabda wanita dinikahi karena empat perkara. Pertama hartanya, kedua kedudukan statusnya, ketiga karena kecantikannya dan keempat karena agamanya.
Penulis meminta maaf karena menyampaikan dawuh atau fatwa kiai tolchah hasan yang pendek sehingga membingungkan. Hukum seseorang yang mengetahui tapi tidak menyampaikan, adalah dosa.
Nabi muhammad saw bersabda : Sebaik-baik dari kalian adalah yang percaya kepada hari akhir dan berkata (yang) benar atau diam.
Pertama, seseorang lelaki membutuhkan penguatan misalkan (maaf) tidak begitu mapan, maka ia mencari yang mapan. Hal ini, tidak bisa kita mengabaikan akhlak : Bagi si istri atau jodoh nya yang mengetahui setelah atau sebelum menikah keadaan lelaki yang serba kekurangan, maka si istri atau jodohnya menjaga nama baik suaminya. Dengan kata lain tidak boleh mengatakan : yang kerja aku (istrinya) . Suamiku dirumah. Hal tersebut membuat kewibawaan seseorang lelaki menjadi tidak ada apa-apa.
Kedua, statusnya atau nasab. Keterunan adalah hal yang penting. Untuk memperbagus keterunan. Bukan berarti seseorang yang baik tidak boleh menikahi yang jelek nasabnya. Janji Allah tidak pernah dusta, Jika seseorang yang baik mendapatkan yang seterah dengannya, itu memang takdir Allah. Jika sebaliknya, maka itu menjadi rasa syukur Allah kepadanya untuk saling menolong satu sama lain.
Ketiga kecantikanya, perkataan Nabi muhammad yang sangat masyhur dikalangan masyarakat : "wanita jenis apa yang terbaik? Apabila kamu melihat dia, kamu merasa bahagia" [shahih an-nasa'i]. Dalam konteks ini menjadi polemik diantara kita. Kriteria kecantikan atau rupanya seseorang itu tergantung tiap lelaki melihat. Perpektifnya setiap orang berbeda satu sama lain. Bukan berarti seseorang akan menikah karena dia cantik dan (maaf) biasa-biasa saja menjadi tidak serasa.
Kecantikan memang bukan salah satu yang terpenting. Secara batin, Anak adam (manusia) memiliki sifat yang kurang bersyukur. Kebenarannya adalah : sudah mendapatkan jodoh, tetapi masih ada saja godaan. Istilah kita : masih mau melirik-lirik kepada yang lain. Setelah kriteria ini tidak ada, maka yang terakhir.
Keempat adalah Agamanya. Agama salah satu yang ditekankan kanjeng Nabi muhammad saw dalam mencari pasangan hidup. Seseorang wanita sudah dilihat dari kecantikannya, hartanya dan nasabnya, tidak terlihat sesuatu apapun, maka lihatlah agamanya.
Akhlak seseorang perempuan menentukan jati dirinya. Cara ia berpenampilan, berkata yang baik dst. Agama itu menjadikan kebahagiaan satu sama lain. Didalam inilah, akan timbulan tuma'ninnah (ketenangan).
Pesan prof. Dr. Kh. Tolchah hasan diusahakan mendapatkan salah satunya. Dan bersyukurlah yang mendapatkan lebih.
Sebaik-baik dari kalian perempuan, kata sayyidah fatimah : yang tidak diliat dan tidak melihat seseorang yang bukan muhrim.
Dalam memilih jodoh, tujuan akhir adalah yang terpenting. Nabi berhasil membuat surga didunia dan diakhirat. Khadijah istrinya yang cantik, kaya dan nasab dan agamanya bagus. Nabi meminang. Dalam hal ini, memang hartanya khadijah banyak. Tapi, Nabi Muhammad saw mempergunakannya untuk fisabilillah (dijalan Allah). Khadijah merasakan tarbiyah nya Nabi mengajak kejalan Allah. Bukan kearah yang tidak bisa menghantarkan kesurga.
Menikah pun adalah hal yang sakral. Ikatan suci. Alkisah, dalam beberapa literatur, ketika sayyidina dan sayyidah Fatimah menikah, disaksikan malaikat. Berbahagianya Allah dan malaikat menyaksikan pernikahan putri Nabi. Sayyidina Ali orang yang sederhana dan begitupun dengan fatimah, tetapi mereka saling berkomitmen membuat rumah dunia menjadi surga dan akhirat menjadi surga.
Jadi, jika memilih jodoh memilih dengan pertimbangan baik. Dikarenakan juga nanti memiliki anak untuk mendapatkan didikan yang terbaik. Semua berkiblat lah kepada Nabi muhammad saw. Surotul muhammad adalah sebaik-baik pelita harapan yang datang menerangi hati dan kehidupan orang yang sedang terkena kebingungan.
Benar kata Nabi, Sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholeha.
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina muhammad.
Allah wa rasul a'lam.
Jodoh merupakan ketatapan Allah didalam Taqdirnya. Kadang manusia berusaha, tetapi tidak mendapatkan manfaat melainkan kesedihan. Rumusnya adalah bertakwa kepada Allah. Maka Allah beri jalan keluar dan rezeki (jodoh) yang tidak diduga-duga.
Mengenai kriteria jodoh, sebaiknya, kita berkiblat kepada Nabi muhammad saw dalam hal apapun. Beliau bersabda : sholatnya seseorang yang telah menikah lebih baik daripada yang belum menikah.
Syarah hadis ini menunjukan bahwa menikah adalah menyempurnakan sebagian agamanya dan bukan berarti sholatnya orang yang belum menikah tidak diterima oleh Allah swt. Hanya saja, Nabi mengajak menjauhi maksiat, giat beribadah dan mengikuti apa yang diperintahkan Allah. Dulu pra islam, banyak sekali wanita-wanita yang berzina.
Ada satu kisah, seseorang lelaki diketahui telah melakukan zina. Dia dicambuk oleh Nabi 41 kali cambukan. Ternyata diketahui lagi oleh Nabi dan dicambuk lagi dengan jumlah yang sama.
Orang-orang mengolok-olok lelaki tersebut. Ushawatul hasanah ada pada Nabi Muhammad saw, dengan sikapnya, beliau mengatakan : jangan kamu hina dia. Hormatilah dia.
Maksud dari kisah ini untuk mengatakan secara tidak langsung, menikah lebih menjaga keberlangsungan hidup, tentram, dan menambah ketakwaan kepada Allah. Meskipun sudah menikah tetapi masih melakukan maksiat, bukan salah dalam perkawinan, tetapi dari keberhasilan dua hamba yang bersatu untuk mengendalikan nafsu.
Imam alhaddad mengatakan bahwa : " nafsu itu seperti kuda. Melawannya seperti kamu memakai tali untuk mengendalikan kuda itu. " manusia lemah, maka kata Allah : Aku (Allah) sebaik-baik pertolongan bagi orang mukmin, bagi orang beriman, bagi orang-orang yang meminta pertolongan.
Dalam beberapa riwayat dikatakan : menatap seseorang istri mendapatkan pahala yang begitu banyak. Dalam literatur kitab dipesantren, tidak asing dengan kitab qurrotul a'yun. Kitab ini menjalaskan karakteristik Nabi muhammad bersama istrinya. Pendidikan islam yang baik ada pada tarbiyatun ala nabi wa tabi'in aw salafus-sholeh.
Kita membutuhkan penunjuk orang-orang sholeh. Bukan dari barar atau pun dari eropa.
Secara garis besar, menikah perempuan ada beberapa kriteria dari Nabi Muhammad saw : Nabi saw bersabda wanita dinikahi karena empat perkara. Pertama hartanya, kedua kedudukan statusnya, ketiga karena kecantikannya dan keempat karena agamanya.
Penulis meminta maaf karena menyampaikan dawuh atau fatwa kiai tolchah hasan yang pendek sehingga membingungkan. Hukum seseorang yang mengetahui tapi tidak menyampaikan, adalah dosa.
Nabi muhammad saw bersabda : Sebaik-baik dari kalian adalah yang percaya kepada hari akhir dan berkata (yang) benar atau diam.
Pertama, seseorang lelaki membutuhkan penguatan misalkan (maaf) tidak begitu mapan, maka ia mencari yang mapan. Hal ini, tidak bisa kita mengabaikan akhlak : Bagi si istri atau jodoh nya yang mengetahui setelah atau sebelum menikah keadaan lelaki yang serba kekurangan, maka si istri atau jodohnya menjaga nama baik suaminya. Dengan kata lain tidak boleh mengatakan : yang kerja aku (istrinya) . Suamiku dirumah. Hal tersebut membuat kewibawaan seseorang lelaki menjadi tidak ada apa-apa.
Kedua, statusnya atau nasab. Keterunan adalah hal yang penting. Untuk memperbagus keterunan. Bukan berarti seseorang yang baik tidak boleh menikahi yang jelek nasabnya. Janji Allah tidak pernah dusta, Jika seseorang yang baik mendapatkan yang seterah dengannya, itu memang takdir Allah. Jika sebaliknya, maka itu menjadi rasa syukur Allah kepadanya untuk saling menolong satu sama lain.
Ketiga kecantikanya, perkataan Nabi muhammad yang sangat masyhur dikalangan masyarakat : "wanita jenis apa yang terbaik? Apabila kamu melihat dia, kamu merasa bahagia" [shahih an-nasa'i]. Dalam konteks ini menjadi polemik diantara kita. Kriteria kecantikan atau rupanya seseorang itu tergantung tiap lelaki melihat. Perpektifnya setiap orang berbeda satu sama lain. Bukan berarti seseorang akan menikah karena dia cantik dan (maaf) biasa-biasa saja menjadi tidak serasa.
Kecantikan memang bukan salah satu yang terpenting. Secara batin, Anak adam (manusia) memiliki sifat yang kurang bersyukur. Kebenarannya adalah : sudah mendapatkan jodoh, tetapi masih ada saja godaan. Istilah kita : masih mau melirik-lirik kepada yang lain. Setelah kriteria ini tidak ada, maka yang terakhir.
Keempat adalah Agamanya. Agama salah satu yang ditekankan kanjeng Nabi muhammad saw dalam mencari pasangan hidup. Seseorang wanita sudah dilihat dari kecantikannya, hartanya dan nasabnya, tidak terlihat sesuatu apapun, maka lihatlah agamanya.
Akhlak seseorang perempuan menentukan jati dirinya. Cara ia berpenampilan, berkata yang baik dst. Agama itu menjadikan kebahagiaan satu sama lain. Didalam inilah, akan timbulan tuma'ninnah (ketenangan).
Pesan prof. Dr. Kh. Tolchah hasan diusahakan mendapatkan salah satunya. Dan bersyukurlah yang mendapatkan lebih.
Sebaik-baik dari kalian perempuan, kata sayyidah fatimah : yang tidak diliat dan tidak melihat seseorang yang bukan muhrim.
Dalam memilih jodoh, tujuan akhir adalah yang terpenting. Nabi berhasil membuat surga didunia dan diakhirat. Khadijah istrinya yang cantik, kaya dan nasab dan agamanya bagus. Nabi meminang. Dalam hal ini, memang hartanya khadijah banyak. Tapi, Nabi Muhammad saw mempergunakannya untuk fisabilillah (dijalan Allah). Khadijah merasakan tarbiyah nya Nabi mengajak kejalan Allah. Bukan kearah yang tidak bisa menghantarkan kesurga.
Menikah pun adalah hal yang sakral. Ikatan suci. Alkisah, dalam beberapa literatur, ketika sayyidina dan sayyidah Fatimah menikah, disaksikan malaikat. Berbahagianya Allah dan malaikat menyaksikan pernikahan putri Nabi. Sayyidina Ali orang yang sederhana dan begitupun dengan fatimah, tetapi mereka saling berkomitmen membuat rumah dunia menjadi surga dan akhirat menjadi surga.
Jadi, jika memilih jodoh memilih dengan pertimbangan baik. Dikarenakan juga nanti memiliki anak untuk mendapatkan didikan yang terbaik. Semua berkiblat lah kepada Nabi muhammad saw. Surotul muhammad adalah sebaik-baik pelita harapan yang datang menerangi hati dan kehidupan orang yang sedang terkena kebingungan.
Benar kata Nabi, Sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholeha.
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina muhammad.
Allah wa rasul a'lam.
Komentar
Posting Komentar