lezatnya sabar dalam berdoa
kita sering mendengarkan pelbagi doa yang mengagumkan. meminta harta, tahta, surga, istri yang sholeha, anak yang sholeh, semangat dalam bekerja, memiliki semua-muanya. apakah kita berdoa dalam arti meminta, memaksa atau kita jadikan tuhan sebagai seseorang tuan yang kalau tidak diberikan kita bakal marah. pikirkan kembali,apakah doa kita penuh dengan "ridho" Allah, atau kita hanya "memerintah" kepada Allah agar cepat-cepat dikabulkan?
saya ingin menjelaskan bagaimana posisi Allah dalam berdoa. pertama-tama, Allah bukanlah seseorang tuan. saat kita berdoa kepada Yang Maha Kuasa, tidak serta kita "memaksakan kehendek" atau istilah lugasnya yakni "ego" yang melulu kita dahulukan. ada suatu rumah yang indah. kita ingin memasukinya melewati pintu. waktu kita memasuki pintu, kita tidak berhasil karena ego. sewaktu kita berhasil ingin menginjakkan kaki kedalam, kita malah bergelut dengan ego dalam diri kita sendiri.
begitu halnya dengan tuhan. jika kita ingin mencapai puncak tertinggi dalam ibadah atau doa, singkirkan ego. Allah adalah kekasih abadi. minta kepada Allah seperti engkau dengan kekasih hatimu yang khusyuk, tidak ingin ada yang ganggu, anda fokus kepada matanya tanpa toleh kekiri dan kekananan. dalam suatu hadis qudsi, Allah bilang sendiri :
doa tidak hanya sekedar doa semata. doa adalah sebuah "rayuan" kepada sang kekasih. kalau kita masih berdoa : "Ya Allah aku minta kepadamu untuk memberikan aku rezeki yang banyak, kabulkan ya Allah." bukan. saya tidak ngin meremehkan siapapun. tapi, ada adab yang baik dalam berdoa. misalkan doa Nabi Ayyub A.s. "tuhanku, kesengsaraan menimpaku sekarang ini, sementara Engkau Maha Pengasih dari segala yang mengasihi"
dari ilustri doa yang dikalimatkan oleh Nabi Ayyub tidak ada kata perintah kepada Allah. berdoa juga memerlukan rayuan yang indah kepada Allah. setelah kita berdoa adalah sabar dalam penantian. doa yang paling tinggi merupakan bisikan cinta.
masih ingat dengan doa rabi'ah Al-adawiyah kepada tuhan juga berisikan cinta. doanya yang terkenal sudah diterjemahkan taufiq ismail. rabiah berkata :
kita sering mendengarkan pelbagi doa yang mengagumkan. meminta harta, tahta, surga, istri yang sholeha, anak yang sholeh, semangat dalam bekerja, memiliki semua-muanya. apakah kita berdoa dalam arti meminta, memaksa atau kita jadikan tuhan sebagai seseorang tuan yang kalau tidak diberikan kita bakal marah. pikirkan kembali,apakah doa kita penuh dengan "ridho" Allah, atau kita hanya "memerintah" kepada Allah agar cepat-cepat dikabulkan?
saya ingin menjelaskan bagaimana posisi Allah dalam berdoa. pertama-tama, Allah bukanlah seseorang tuan. saat kita berdoa kepada Yang Maha Kuasa, tidak serta kita "memaksakan kehendek" atau istilah lugasnya yakni "ego" yang melulu kita dahulukan. ada suatu rumah yang indah. kita ingin memasukinya melewati pintu. waktu kita memasuki pintu, kita tidak berhasil karena ego. sewaktu kita berhasil ingin menginjakkan kaki kedalam, kita malah bergelut dengan ego dalam diri kita sendiri.
begitu halnya dengan tuhan. jika kita ingin mencapai puncak tertinggi dalam ibadah atau doa, singkirkan ego. Allah adalah kekasih abadi. minta kepada Allah seperti engkau dengan kekasih hatimu yang khusyuk, tidak ingin ada yang ganggu, anda fokus kepada matanya tanpa toleh kekiri dan kekananan. dalam suatu hadis qudsi, Allah bilang sendiri :
"hamba-ku, apakah memang perbuatanmu kamu, menyuruh aku tapi perhatianmu ke kanan dan ke kiri. kemudian kamu berbicara dengan sesama hamba-Ku yang lain, mengarahkan seluruh perhatianmu kepada-nya dan meninggalkan aku?"
doa tidak hanya sekedar doa semata. doa adalah sebuah "rayuan" kepada sang kekasih. kalau kita masih berdoa : "Ya Allah aku minta kepadamu untuk memberikan aku rezeki yang banyak, kabulkan ya Allah." bukan. saya tidak ngin meremehkan siapapun. tapi, ada adab yang baik dalam berdoa. misalkan doa Nabi Ayyub A.s. "tuhanku, kesengsaraan menimpaku sekarang ini, sementara Engkau Maha Pengasih dari segala yang mengasihi"
dari ilustri doa yang dikalimatkan oleh Nabi Ayyub tidak ada kata perintah kepada Allah. berdoa juga memerlukan rayuan yang indah kepada Allah. setelah kita berdoa adalah sabar dalam penantian. doa yang paling tinggi merupakan bisikan cinta.
masih ingat dengan doa rabi'ah Al-adawiyah kepada tuhan juga berisikan cinta. doanya yang terkenal sudah diterjemahkan taufiq ismail. rabiah berkata :
Tuhanku, kalau aku mengabdi kepada-Mu karena takut akan api neraka, masukkanlah aku ke dalam nereka itu, dan besarkan tubuhku di neraka itu, sehingga tidak ada tempat lagi dineraka buat hamba-hamba-Mu yang lain.
kalau aku menyembah-Mu karena menginginkan surga-Mu, berikan surga itu kepada hama-hamba-Mu yang lain, bagiku engkau saja suduh cukup.
itu adalah ungkapan cinta. enak didengar dan menyejukkan. mungkin kita akan ber-anggapan, "ah, ini hanya kelas para sufi yang doanya begini." tidak. tidak sama sekali. ini menggambarkan rayuan cinta kepada sang kekasih. berdoalah yang panjang, mengobrol-lah. salah satu ukuran parameter kita terkena bisikan cinta ialah apakah kita tahan berdoa dengan doa yang panjang, yang isinya ungkapan cinta? kalau saya belum bisa merasakan nikmat membaca doa panjang seperti itu.
sabar dalam berdoa merupakan inti yang paling dalam selain hal-hal yang bersangkutan dengan doa. Nabi zakaria yang berdoa ingin punya anak. setelah nikah pada usia 20 tahun, setiap hari ia berdoa meski terus berdoa sampai usia 80 tahun, doa tidak juga terkabulkan. ber-hentikah Nabi zakaria berdoa? kecewakah? tidak. justru beliau terus berdoa.
selain itu ada juga nabi Musa a.s ia berjuang dan berdoa untuk menjatuhkan firaun dalam waktu yang tidak sebentar. antara jatuhnya firaun dan doa nya nabi Musa sekitar 40 tahun lamanya. Nabi musa yang tak berdosa saja mau menunggu selama empat puluh tahun. masak kita tidak?
hadis qudsi berbunyi seperti ini
"Tuhan berfirman kepada para malaikat :'di sebelah sana ada seseorang hamba-Ku yang fasik, banyak berbuat dosa, berdoa kepada-Ku yang segara penuhi permintaanya. aku bosan mendengar suaranya, di tempat yang lain ada seseorang hamba-Ku yang shaleh sedang berdoa kepada-ku. tapi tangguhkan permintaanya. aku sedang mendengar rintihannya."
jadi kita jangan pernah mau berputus asa dalam berdoa. orang mukmin adalah mereka yang bersemangat dan tidak lesu. berenergik lagi kuat. ridho Allah lebih baik bagi kita. singkirkan ego kita yang menutupi antara kita dan kekasih (Allah). semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar