Cinta Sejati, by Helen Keller
Seorang wanita lanjut usia duduk di sebuah kursi malas dari rotan nan antik sembari menyulam. Tanpa disengaja kaca matanya merosot ke ujung hidungnya karena dia terlalu berkonsentrasi pada sulamannya. Angin sepoi-sepoi meniup anak rambut yang sudah memutih di pelipisnya.
Di sampingnya duduk cucunya yang sudah remaja. Dia
cantik seperti bunga yang baru mekar, tiba-tiba dia
bertanya, “Nek, kenapa sangat sulit menemukan cinta yang sejati?” Dengan tatapan yang sejuk wanita itu tersenyum dan berhenti menyulam, membelai kepala cucunya dengan penuh kasih-sayang. Sesaat kemudian, gadis itu dengan manja meletakkan kepala di pangkuan neneknya. “Dengar, aku akan memberitahumu mengapa,” sang nenek mulai bercerita.
“Berabad-abad yang lalu, ketika dunia ini masih muda, cinta sejati bisa ditemukan di mana saja, sangat mudah
memperolehnya. Kemudian orang-orang mulai
meremehkannya, maka Tuhan memutuskan untuk
menyembunyikan cinta sejati.” Dia berhenti, kemudian
tersenyum sambil membelai punggung cucunya.
“Tuhan menugaskan sepasang malaikat untuk
menyembunyikan cinta sejati. Mula-mula mereka
menanamnya dalam tanah. Tetapi dengan mudah manusia bisa menggalinya. Kemudian kedua malaikat itu menaruhnya di puncak gunung yang tertinggi. Namun sekali lagi manusia dengan mudah memanjatnya. Maka kemudian kedua malaikat itu membenamkan cinta sejati ke dasar laut. Manusia berenang menyelam ke dasar laut dan dengan mudah mendapatkan cinta sejati.”
“Jadi sebenarnya cinta sejati mudah didapat ya nek,” gadis itu berkomentar.
“Ya, bagi manusia yang mau menggali, memanjat, dan
berenang.”
“Ya, tapi akhirnya kedua malaikat itu menyembunyikan cinta sejati dalam hati manusia. Sejak saat itu manusia menemui kesulitan dalam mencari cinta sejati. Mereka telah mencarinya kemana-mana kecuali satu tempat di mana cintasejati ditaruh, di hati mereka.”
cantik seperti bunga yang baru mekar, tiba-tiba dia
bertanya, “Nek, kenapa sangat sulit menemukan cinta yang sejati?” Dengan tatapan yang sejuk wanita itu tersenyum dan berhenti menyulam, membelai kepala cucunya dengan penuh kasih-sayang. Sesaat kemudian, gadis itu dengan manja meletakkan kepala di pangkuan neneknya. “Dengar, aku akan memberitahumu mengapa,” sang nenek mulai bercerita.
memperolehnya. Kemudian orang-orang mulai
meremehkannya, maka Tuhan memutuskan untuk
menyembunyikan cinta sejati.” Dia berhenti, kemudian
tersenyum sambil membelai punggung cucunya.
“Tuhan menugaskan sepasang malaikat untuk
menyembunyikan cinta sejati. Mula-mula mereka
menanamnya dalam tanah. Tetapi dengan mudah manusia bisa menggalinya. Kemudian kedua malaikat itu menaruhnya di puncak gunung yang tertinggi. Namun sekali lagi manusia dengan mudah memanjatnya. Maka kemudian kedua malaikat itu membenamkan cinta sejati ke dasar laut. Manusia berenang menyelam ke dasar laut dan dengan mudah mendapatkan cinta sejati.”
berenang.”
Komentar
Posting Komentar