Belajar dari orang sukses dan orang terdahulu, saalfussholeh
"Seseorang yang tukang berangan-angan adalah manusia yang paling tidak mampu & paling merugi, katena angan-angan adalah modalnya orang'orang yang bangkrut." -ibn qayyim Al-Jauziyyah
"Seseorang yang tukang berangan-angan adalah manusia yang paling tidak mampu & paling merugi, katena angan-angan adalah modalnya orang'orang yang bangkrut." -ibn qayyim Al-Jauziyyah
Bukan seberapa kita hidup untuk mendapatkan material sejati, tetapi ada lagi yang lain selain material. Kebahagiaan bukanlah hal susah untuk orang yang selalu dekat kepada Allah. Seberapa Anda dekat dengan Allah ? Seberapa Anda mengingatnya ? Dan, seberapa Anda mencintainya ? Tak perlu penulis menjawab. Didunia ini perlu dengan keberanian untuk melangkah maju kedepan tanpa ragu. Alquran telah memperingati kita agar selalu mengambil "ibrah" dalam setiap peristiwa atau zaman yang telah terjadi. Sebab, kisah-kisah itu maupun kejadiannya akan membuat kita semua melangkah dengan percaya diri dan tanpa kekhawatiran meskipun Anda tidak tahu yang akan terjadi dan itu adalah takdir Allah sendiri.
Orang sukses tidak pernah lupa dengan segala perjuangannya. Selanjutnya, mereka membagi atau men-sering kepada kita semua untuk menambah semangat. Mereka-mereka yang sukses seperti misalnya adalah steve jobs. Dunia mengenalnya dengan seseorang yang memiliki kepala agak botak dan kurus serta pintar yang suskes awalnya dari kelas rendahan. Begitupun orang-orang sukses yang ada dimuka Bumi ini.
Salafussholeh adalah orang-orang terdahulu sebelum kita yang mengikuti rasulullah SAW. Jika kita banyak membaca biografi mereka, akan kita temukan beberapa pencerahan dalam menjalankan kehidupan yang penuh dengan hiruk piruk. Terutama para sufi. Jika belajar tasawuf, Anda tidak akan terlepas dari cerita sufi maupun sahabat-sahabat Nabi yang sukses dalam apapun terutama hal "spritual". Uniknya adalah, mereka nampu menduetkan spritual dan material. Jadi, Dunia mereka dapatkan dan akhirat mereka dapatkan. Ada keseimbangan.
Ternyata, sekarang berbeda. Manusia berbondong-bondong untuk hanya mengejar "material" tanpa mengkaloborasikan dengan "spritual.". Tips-tips orang sukses hanyalah " memprioritaskan semua hal." Lebih jelasnya adalah saat Anda sebagai seseorang Murid yang harus mengaji, olahraga, belajar maka semua itu dianggap nomor satu. Tidak ada yang menjadi nomor dua. Sejak kehidupan dari abad kegelapan menuju abad penerangan, orang-orang lupa akan kenikmatan jiwa yang harus mereka raih demi ketenangan dalam hidup maupun meraih kebahagiaan. Hal ini benar-benar lupa dalam benak mereka.
Lagi-lagi adalah "setan" yang disalahkan saat amarah naik, mencaci dan malas dalam beribadah maupun menjalankan ibadah aktifitas sehari-hari. Aneh, kita sudah mengetahui bahwa setan adalah Makhluk yang pintar dan cerdas namun masih saja tak ingin mengalahkannya. Dalam arti bukan untuk berkelahi fisik dengannya.
Dalam syair Rumi, ada satu tema bagus dan menarik tentang hadis peperangan saat rasulullah dan sahabat dari perang dan memenangkannya. Lalu rasulullah bersabda " kita akan berperang yang lebih besar. Yaitu adalah hawa nafsu."
Orang-orang suskes atau pun salafussholeh selalu menahan atau mengekang hawa nafsu demi kesuksesan yang ingin dicapai dalam hal spritual atau pun material. Hawa nafsu menjerumuskan manusia pada ladang yang penu dengan kebakaran alih-Alih akan membakar hangus sang pemilik maupun petani. Jika menanam pada, akan menuai padi. Jika beramal akan bermanfaat.
Semua dari dasar-dasar kepercayaan dalam hati anda bahwa semua yang terjadi adalah bersumbe dari Allah dan harus berusaha semaksimal Mungkin. Yakinlah, orang suskes selalu berdoa kepada Tuhannya masing-masing melalui cara ibadah atau agama mereka.
Dalam syair Rumi, ada satu tema bagus dan menarik tentang hadis peperangan saat rasulullah dan sahabat dari perang dan memenangkannya. Lalu rasulullah bersabda " kita akan berperang yang lebih besar. Yaitu adalah hawa nafsu."
Orang-orang suskes atau pun salafussholeh selalu menahan atau mengekang hawa nafsu demi kesuksesan yang ingin dicapai dalam hal spritual atau pun material. Hawa nafsu menjerumuskan manusia pada ladang yang penu dengan kebakaran alih-Alih akan membakar hangus sang pemilik maupun petani. Jika menanam pada, akan menuai padi. Jika beramal akan bermanfaat.
Semua dari dasar-dasar kepercayaan dalam hati anda bahwa semua yang terjadi adalah bersumbe dari Allah dan harus berusaha semaksimal Mungkin. Yakinlah, orang suskes selalu berdoa kepada Tuhannya masing-masing melalui cara ibadah atau agama mereka.
Komentar
Posting Komentar