Langsung ke konten utama

Teroris dan islam kita

Teroris dan islam kita

Oleh : Abdillah husain






Akhir-akhir ini, ramai dengan berita Aksi penyanderaan, ISIS, dan teroris dan berbagai organisasi pro intoleran terhadap kaum kristiani soal  polemik tentang pengucapan selamat Natal dijagat raya bangsa indonesia kita yang tercinta. Indonesia adalah negara yang bermayoritas islam toleran atau  islam tasawuf yang baik dan ramah.

Makanya, islam ditimur dan dibarat menjadikan indonesia sebagai kiblat mereka untuk islam padahal saudi bisa dijadikan sebagai " example "dalam soal berkehidupan beragama. Namun, saat ini malah terbalik-balik dengan kemunculan wahabiy. Kepercayaan ini di usung oleh Abdul wahab yang mengaku-ngaku ialah sebagai "penerus ajaran sunnah Rasul SAW" namun, mengkafirkan sesama Muslim serta membunuh.

Teroris telah menunjukkan secara aktual dengan menyandera dan berwajah islam. Islam dijadikan sebagai Alat permainan atau media untuk melakukan apa saja. Tidak heran, terkadang islam pun dikutuk oleh sebagian schollar (baca : ulama) kristiani maupun katolik yang menyukai kehidulan beragama toleran. Konflik-konflik akhir ini, lebih cenderung terhadap islam. Sejatinya, Islam melarang Aksi pembunuhan, teroris, ISIS dan berbagai organisasi islam yang termasuk aktif didalam lembaga islam. Tentu, organisasi ini dibawah perhatian aparat hukum.

Sejak mulai bermunculan teroris, kedepannya semakin tak harmonis. Kaum Muslimin  berasa ketakutan dan kekhawatiran akan marah bahaya yang akan melandanya. Namun, soal ini islam kita yang ramah mampu menyelesaikan masalah tersebut melalui proses bertahap hingga penyelesaian pun berakhir.

Lalu, perlu dipertanyakan bahwa lantas, kenapa teroris harus berkedok islam ? Dan, mengapa mereka yang mengaku islam harus membunuh sesama islam dan mengkafirkan satu sama lain ? Semua pertanyaan, mari renungkan untuk kebahagiaan dimasa yang akan datang demi ketentraman sosial maupun lingkungan sosial.

Hal-hal mengenai kejehatan, tidak bisa dibiarkan. Apalagi dalam konteks hukum dan undang-undang indonesia maupun kesepakatan ulama negeri ini. Mereka yang bersekongkol untuk melancarkan Aksi intoleran, anarkis, radikal dan kebohongan pun harus ditangkap dan dihukum sesuai pasal-pasal yang berlaku. Pendapat saya ini, tidak memaksakan untuk bersependapat.

Tapi, jika tidak ada respon terhadap kasus-kasus teroris dan Aksi brutal ISIS hingga Masuk keindonesia dan mengancam NKRI, hal tersebut adalah masalah besar bagi kita. Namun, jika saya melihat dari segi sosiologis bahwa ini hanya "menakut-nakuti" kita semua. Terutama, baru-baru ini, melalui youtobe anggota ISIS asal indonesia berbicara akan melawan TNI atau polisi. Jika benar, perlawan besar-besaran akan diperlihatkan dengan pikiran jernih, kita menolak kasus disuriah dan iraq masuk dalam indonesia.

Teroris bukanlah islam sejati yang diperlihatkan ulama dan kiai sesepuh indonesia. Saya sempat berbicara dengan teman asal belanda dengan menyatakan bahwa " teroris yang mengaku islam yang kerjanya menembak sana-sini, membunuh orang yang tak bersalah ialah bukan islam yang dibawah oleh Nabi SAW." Semua tentang terorisme tidak seyognyanya kita mengaitkan dengan Islam apalagi mengaitkan dengan dosa yang harus ditanggung islam.

Semua kembali kepada pemahaman Murni tentang islam sejati. Islam tidak mengadopsi terorisme yang awal Mula dari barat dan tidak pula kekerasan mau pun peperangan. Toh, islam dalam  perang juga bersifat defend (baca : perhatanan). Jika mereka menyerang, baru dibalas dengan menyerang. Makanya, islam itu sangat indah.

Islam kita (indonesia) memiliki pemahaman bagus dan memiliki kultural yang baik. Indonesia dengan islam yang toleran dan menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan sudah merupakan rahmatal lil alamin. Tentu, tidak sampai disini, namun konsep yang dibawah Nabi sebagai "rahmatan lil alamin" mencakup luas dan universal. Bukan khusus.

Sebagai islam indonesia, kita bersekukuh melawan aksi terorisme dan mendukung Muslim-Muslim didunia dan Non-Muslim yang terancam dan menjadi target selanjutnya setelah Australia dan negara-negara yang masih dan  belum terjadi. Persatuan adalah merupakan kunci emas untuk melawan teroris yang bengis dan kotor perbuatan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Amerika : tradisi dan adat istiadat amerika

#Kolom news  Budaya Amerika mencakup kebiasaan dan tradisi Amerika Serikat. "Budaya meliputi agama, makanan, apa yang kita pakai, bagaimana kita memakainya, bahasa kita, pernikahan, musik, apa yang kita yakini benar atau salah, bagaimana kita duduk di meja, bagaimana kita menyapa pengunjung, bagaimana kita berperilaku dengan orang yang kita cintai, Dan sejuta hal lainnya, "kata Cristina De Rossi, seorang antropolog di Barnet dan Southgate College di London. Amerika Serikat adalah negara terbesar ketiga yang berpenduduk lebih dari 325 juta, menurut  Biro Sensus Amerika Serikat  . Seorang anak lahir setiap 8 detik, dan seseorang meninggal setiap 12 detik. Selain penduduk asli Amerika yang sudah tinggal di benua itu, penduduk Amerika Serikat dibangun dengan imigrasi dari negara lain. Meskipun baru-baru ini bergerak  untuk menutup perbatasan AS dengan imigran baru dan pengungsi  , seorang imigran baru pindah ke Amerika Serikat setiap 33 detik, menurut Biro Sensus. K

Buku favorit baru saya sepanjang masa

buku favorit baru saya sepanjang masa oleh : bill gates bill gates, pendiri microsoft Selama bertahun-tahun, saya telah mengatakan bahwa The Better Angels of Our Nature karya Steven Pinker adalah buku terbaik yang saya baca dalam satu dekade. Jika saya bisa merekomendasikan hanya satu buku bagi siapa saja untuk diambil, itu saja. Pinker menggunakan riset yang sangat teliti untuk menyatakan bahwa kita hidup dalam waktu paling damai dalam sejarah manusia. Saya belum pernah melihat penjelasan kemajuan yang begitu jelas. Saya akan berhenti berbicara tentang Malaikat yang Lebih Baik, karena Pinker berhasil menguasai dirinya sendiri. Buku barunya, Enlightenment Now, bahkan lebih baik. Bill Gates & Steven Pinker Discuss Enlightenment Now Pencerahan Sekarang mengambil pendekatan yang dia gunakan dalam Malaikat yang Lebih Baik untuk melacak kekerasan sepanjang sejarah dan menerapkannya pada 15 ukuran kemajuan yang berbeda (seperti kualitas hidup, pengetahua

ESENSI , DEFINISI DAN POKOK PEMBAHASAN ILMU MANTIQ

Esensi ilmu mantiq  secara subtansial mausia adalah makhluk yang berpikir. unsur berpikir begitu menyatu dengan fitrah manusia, sehingga sangat jarang hal ini lepas dari diri manusia. naluri untuk mengetahui sejarah awal dan berjalannya keberadaan juga kebahagiaan serta cara untuk bisa meraih hal itu, yang berdasarkan sejarah, merupakan kondisi-kondisi jiwa lahir bersamaan dengan munculnya manusia akan tetapi hakikat yang menjadi kelebihan yang ada pada diri mausia yang kita sebut dengan "berpikir" itu apa ? para ilmuan mantiq mengatakan " berpikir adalah usaha otak untuk mengetahui sesuatu yang tidak diketahui (majhul)." dalan proses berpikir, manusia selalu berdasarkan kepada penggunaan pengetahuan-pengetahuan dan konsep-konsep terdahulu yang ada di otak, dalam rangka mengurangi kuantitas ke-majhul-an dan menambah kuantitas pengetahuannya. dalam proses menyelesaikan masalah-masalah yang majhul ini, manusia terkadang bisa berhasil menyelesaikan maslaah tersebu