oleh : Abdillah husain
Wahai saudara, saudari… apalah arti dunia jika kalian tak
mampu untuk menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Terutama ibu dan
bapak kalian. Tak ada didunia ini yang akan tetap abadi, karena keabadian akan
sirna dengan seiringnya waktu yang hampir sempit sesuai waktu yang berlaku. Material
yang engkau kejar dengan berliku-liku, akan berhenti secepat mungkin. Sungguh,
material itu menyiksamu dengan sedemikian rupa, dan tak akan menunjukkan sifat
sejatimu.
Wahai saudara, saudari… aku menulis tulisan ini, ada
keganjalan dan prihatin yang mendasar
terhadap kondisi dunia yang semakin lama ia semakin hancur oleh perbuatan
Manusia dan akhlak tercelanya. Lantas, apakah tak ada sedikit bersalah didalam
hati maupun lisan ?. renungkanlah wahai saudara, saudariku tercinta.
Dari hati yang paling dalam, terlukis keindahana,
keangkuhan, keeogisan tersendiri untuk hidup tanpa berempati terhadap sesame. Bukankah,
tuhan yang Maha cinta telah memberikan engkau sifat kasih-sayang yang
bersemayam didalam lubuk hatimu yang paling dalam. Teori-teori yang engkau
gunakan untuk menipu satu sama lain, ingatlah saudara, itu hanya bersifat temporer.
Kesenangan yang engkau kira akan bertahan lama, sayangnya, itu tak berlaku.
Pikirkanlah wahai saudara, tuhan telah menciptakan engkau
dengan tubuh yang baik dan akal serta pikiran maupun hati yang jernih. Surge bersiap-siap
menampung engkau saudaraku, tunggu dulu,asalkan engkau berbuat amal shaleh dan
menyayangi alam dan manusia. Surge hak
progresif tuhan semata. Bukan saya, bukan kamu, bukan siapa-saja yang
menuntukan kemanakah engkau akan masuk, surge atau nereka. Maha bijaknya atas
semua keputusannya.
Alam ingin engkau pahami, saudara. Ingatlah, kita hidup tak
sendiri. Kehidupan ini terdiri dari beragam ciptaanNya termaksud engkau
saudara. Sadarlah akan hal itu. longsor, banjir, itu bukan salahNya, namun,
pikirkanlah wahai saudara, itu adalah salah kita bersama. Ulah tangan jahil
kita yang tak ingin disiplin dalam hidup dan meremehkan hal-hal kecil yang
nanti akan berdampak besar bagi sekalian Alam.
Dengarkanlah bunyi perkataan cintanya didalam Alkitab,
Alkarim, Al-quran,”wahai sekalina manusia, dilaut, darat, akan hancur oleh
tangan-tangan zalim kalian.”.ingatlah wahai saudara, ketikaNya membela kalian,
saat Malaikat tak setuju saat kalian ingin diciptakan untuk hidup didunia. LantasNya,
berkata dengan perkataan cinta, “mereka akan menjadi Amir-amir dimuka bumi.”
Kita semua, diberikan anugerah dari yang maha memberi. Mari kita
semua merubah sifat. Perbuatan atau perilaku yang tak bermanfaat maupun
menguntungkan. Mari bersama-sama, niatkan untuk satu tujuan, ialah beribadah
kepadaNya dengan gembira dan bersemangat tanpa lelah.
Renungan ini, anggaplah surat cinta untuk kita semua,
khususnya penulis. Kita semua butuh perubahana besar-besaran dengan
perlahan-lahan dengan ikhlas. Tetaplah berjuang untuk akhirat dan dunia, wahai
saudara, saudari. Allah selalu berada di dalam hati kalian semua.
Komentar
Posting Komentar