Oleh: Abdillah husain

Ajaran yang harus kita tanamkan dari guru bijak konfucius
adalah shu (rasa tenggang). Artinya, jangan lakukan apa-apa yang engkau tidak
ingin mereka melakukan untukmu. Kasih sayang merupakan suatu keindahan yang
akan menghiasi dunia dengan perdamaian. Kita telah melihat bahwa kasih –sayang
sangat penting bagi ke-manusiaan. Kita memiliki kebutuhan biologis untuk
disayangi dan untuk menyanyangi orang lain.
Para teroris mungkin akan semakin bertindak agresif, ketika
kita mulia menghilangkan kasih-sayang sesama manusia dan terhadap dunia yang
meliputi tumbuhan, hewan dan berbagai macam.
Kita kembali lagi kepada prinsip kaidah emas, :” yang meminta kita untuk
melihat ke dalam hati kita sendiri, menemukan apa yang membuat kita tersakiti
dan kemudian menolak,dalam keadaan apa pun, untuk menimbulkan rasa sakit itu
pada orang lain”.
Dunia akan semakin gersang dan tidak subur bak bunga yang
tidak dijaga dan disiram atau pun di rawat setiap hari. Begitupun dengan
kasih-sayang, ketika prinsip kaidah emas, ditanamkan dalam dunia atau pun
masyarakat, niscaya orang akan hidup dengan saling membantu demi suatu tujuan
suci. Nah, untuk merubah dunia, kita harus merubah diri sendiri.
Kasih-sayang membawa kita untuk merasakan penderitaan orang
lain atau dalam arti, penderitaan mereka pun merupakan penderitaan kami.
Semakin lama kita menerapkan kasih-sayang tanpa lelah, hasil yang telah
diusahakan tidak akan sia-sia. Hendaklah kita, menjadi manusia ren (mulia).
Kita dimintai untuk melihat kedalam diri ; menggunakan
perasaan dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Anggap saja,ini tugas mulia
dan kita mampu menghormati satu sama lain. Orang yang hidup tanpa cinta atau
kasih-sayang cenderung bersifat intoleran, agresif, frustasi.
Semua kembali pada kasih-sayang. Kita ditantang oleh
al-quran untuk berpikir. Untuk menanamkan atau menyebarkan kasih-sayang, tidak
hanya dari perkataan atau pun nasehat. Yang paling penting dari semua hal
tersebut adalah “bertindak”. Misalnya,kita keluar dari rumah, menganggap untuk
membantu orang yang kesusahan. Jika kita
ingin jadi kekuatan bagi kebaikan di dunia, kita harus menerapkan wawasan yang
kita dapatkan dalam latihan perhatian penuh pada interaksi sehari-sehari kita
dengan orang lain, melindungi mereka dari kecenderungan kita yang merusak dan
mencoba meringankan hidup mereka dengan tindakan persehabatan.
Komentar
Posting Komentar