Oleh: Abdillah Husain
Filosofi
dibalik fakta bahwa seorang anak perawan tidak boleh, atau minimal
tidak boleh, menikah dengan seorang lelaki tanpa persetujuan ayahnya,
bukankah karena seorang gadis dianggap belum mencukup dalam hal tertentu
atau dipandang lebih rendah dibanding lelaki berkenaan dengan
kematangan sosial.
Ironis sebagian dari kita menganggap status perempuan lebih rendah, dan perempuan tak patut untuk dihormati, seandainya demikian, lantas apa bedanya antara janda dan perawan, kalau seorang janda yang berusia enam belas tahun tidak membutuhkan persetujuan ayahnya,sementara seorang perawan yang berusia delapan belas tahun membutuhkan persetujuan ayahnya?
Islam mengakui ekstensi kemerdekaan perempuan dewasa untuk mengurus urusan ekonomi, sendiri dan menerima transaksi yang melibatkan, katakana saja, ratusan juta yang dilakukan tanpa persetujuan ayahnya, saudara lelaki atau suaminya? Filosofi lain dibalik ini, terlepas dari aspek alasan - alasan (hukum islam),Ironis masalah seperti ini dikaitkan dengan kekuarangan atau kurangnya perkembangan intelektual atau mental.
Tetapi kaitannya adalah dengan sebuah aspek psikologi lelaki dan perempuan, kaitannya secara khusus dibedakan secara real(nyata), dengan sisi predatori(ganas) watak lelaki.
Di satu pihak dan kepercayaan perempuan kepada loyalitas dan ketulusan hati Lelaki adalah hamba hawa nafsunya ,sedangkan perempuan adalah tawanan perasaan sayangnya.menurut para psikolog perempuan lebih sabar dan tabah dalam mengendalikan nafsunya,yang membuat perempuan menjadi tidak seimbang dan memperbudak perempuan adalah suara kasih sayang, ketulusan , kesetian dan cinta dari lelaki,dan disinilah perempuan menaruh kepercayaannya.
Kisah seorang perempuan bernama afsar,yang berupaya bunuh diri, dan seorang lelaki bernama jawad, yang memperdayakannya, mendapat publisitas, dan kasus mereka sampai ke pengadilan. Lelaki itu menggunakan formula untuk memperdayak afsar. Menurut majalah Zan- e ruz,mengatakan “,meskipun aku tidak berbicara dengannya, namun hatiku maunya melihatnya setiap hari dan setiap saat”
Pada hakekatnya perempuan adalah makhluk yang baik hatinya,santun perkataannya, sering di bodohkan oleh kaum lelaki dengan rayuan gombal yang manis, dan merasuk alih alih ke hati objeknya. Perempuan selalu menangis dengan dikepung oleh sesuatu yang tidak mengenakan baginya , karena ulah lelaki yang ganas, untuk mengubar janji.
Agama mengajarkan bukan untuk memusnahkan nafsu,akan tetapi mampu mengendalikannya dengan sebaik baiknya. lelaki dan perempuan bentuk yang berbeda secara fisik dan batin(perasaan), memahami bukan sekedar sekilas memahami.
Kasih sayang yang dimiliki oleh perempuan ialah suatu bentuk ciptaan allah,karena ia maha pengasih dan maha peyayang. Lelaki lebih tinggi suaranya,perempuan rendah suaranya,lelaki tinggi badanya,perempuan pendek badanya,lelaki kasar,perempuan lembut dan halus.
Perempuan adalah harta yang perlu dijaga, dilindungi, tidak lazim menawan perempuan dengan kata kata busuk, kata kata menjijikan, mencampakkan didepan dengan baik, manis, dan pahit di belakang, dan tidak seperti yang sudah dibayangkan awal awal dengan berpikir positive terhadap objek.peradaban didorong atau dibantu dengan kasih dan sayang seorang perempuan,dan kejahatan didorong oleh sikap busuk dan jahat seoarang lelaki,dan sebaliknya.

Ironis sebagian dari kita menganggap status perempuan lebih rendah, dan perempuan tak patut untuk dihormati, seandainya demikian, lantas apa bedanya antara janda dan perawan, kalau seorang janda yang berusia enam belas tahun tidak membutuhkan persetujuan ayahnya,sementara seorang perawan yang berusia delapan belas tahun membutuhkan persetujuan ayahnya?
Islam mengakui ekstensi kemerdekaan perempuan dewasa untuk mengurus urusan ekonomi, sendiri dan menerima transaksi yang melibatkan, katakana saja, ratusan juta yang dilakukan tanpa persetujuan ayahnya, saudara lelaki atau suaminya? Filosofi lain dibalik ini, terlepas dari aspek alasan - alasan (hukum islam),Ironis masalah seperti ini dikaitkan dengan kekuarangan atau kurangnya perkembangan intelektual atau mental.
Tetapi kaitannya adalah dengan sebuah aspek psikologi lelaki dan perempuan, kaitannya secara khusus dibedakan secara real(nyata), dengan sisi predatori(ganas) watak lelaki.
Di satu pihak dan kepercayaan perempuan kepada loyalitas dan ketulusan hati Lelaki adalah hamba hawa nafsunya ,sedangkan perempuan adalah tawanan perasaan sayangnya.menurut para psikolog perempuan lebih sabar dan tabah dalam mengendalikan nafsunya,yang membuat perempuan menjadi tidak seimbang dan memperbudak perempuan adalah suara kasih sayang, ketulusan , kesetian dan cinta dari lelaki,dan disinilah perempuan menaruh kepercayaannya.
Kisah seorang perempuan bernama afsar,yang berupaya bunuh diri, dan seorang lelaki bernama jawad, yang memperdayakannya, mendapat publisitas, dan kasus mereka sampai ke pengadilan. Lelaki itu menggunakan formula untuk memperdayak afsar. Menurut majalah Zan- e ruz,mengatakan “,meskipun aku tidak berbicara dengannya, namun hatiku maunya melihatnya setiap hari dan setiap saat”
Pada hakekatnya perempuan adalah makhluk yang baik hatinya,santun perkataannya, sering di bodohkan oleh kaum lelaki dengan rayuan gombal yang manis, dan merasuk alih alih ke hati objeknya. Perempuan selalu menangis dengan dikepung oleh sesuatu yang tidak mengenakan baginya , karena ulah lelaki yang ganas, untuk mengubar janji.
Agama mengajarkan bukan untuk memusnahkan nafsu,akan tetapi mampu mengendalikannya dengan sebaik baiknya. lelaki dan perempuan bentuk yang berbeda secara fisik dan batin(perasaan), memahami bukan sekedar sekilas memahami.
Kasih sayang yang dimiliki oleh perempuan ialah suatu bentuk ciptaan allah,karena ia maha pengasih dan maha peyayang. Lelaki lebih tinggi suaranya,perempuan rendah suaranya,lelaki tinggi badanya,perempuan pendek badanya,lelaki kasar,perempuan lembut dan halus.
Perempuan adalah harta yang perlu dijaga, dilindungi, tidak lazim menawan perempuan dengan kata kata busuk, kata kata menjijikan, mencampakkan didepan dengan baik, manis, dan pahit di belakang, dan tidak seperti yang sudah dibayangkan awal awal dengan berpikir positive terhadap objek.peradaban didorong atau dibantu dengan kasih dan sayang seorang perempuan,dan kejahatan didorong oleh sikap busuk dan jahat seoarang lelaki,dan sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar