Dalam madzhab syiah, hadis terbuka lebar untuk dosortir dengan metode-metode yang ada. berbeda dengan pandangan sunnah terhadap hadisnya, kaum syiah tidak mengklaim semua hadis dalam kitab-kitab mereka sebagai hadis shahih.
misalnya,Muhammad bin Yaqub al-kulaini (m. 328 H. M.) yang mengumpul hadisnya dalam sebuah kitab hadis berjudul al-kafi fil 'ilm ad-din : ia mengumpulkan hadis dan para perawi dari pengikut salah satu dari imam-imam. di dalamnya banyak kemasukan hadis yang meriwayatkan 'mukjizat' para imam yang berasal dari pengikut-pengikut orang kufah yang ekstrim yang disebut kaum ghulat. tetapi didalam hadis-hadis ini juga mendapat penolakan imam jafar shadiq dan imam baqir yang menunjukan kemarahannya kepada kaum ghulat atau semi ghulat.
karena itu orang syiah tidak menganggap luruh hadis mereka sebagai hadis shahih. meminjam kata-kata sayyid hasyim maruf alhasani : 'para pendahulu tidak pernah bersepakat bahwa smeua hadis dalam al-kafi adalah shahih, baik secara umum atau terperinci..hadis-hadus dalam al-kafi mencapai 16.199 yang shahih adalah 5.072 hadis.'
kaum sunni sering salah pandang tentang kedudukan hadis di kalangan syiah yang dianggap serupa dengan pandangan sunnah terhadap hadis-hadis sunnah. beberapa ulama yang ingin mengkufurkan syiah sering membawa kitab-kitab hadis syiah ke mana-mana dan membacakan hadis-hadis mereka dihadapan umum yang justru ditolak oleh kaum syiah sendiri. tentu perbuatan ini tidak adil.
kaum ghulat
kaum kufah ekstrim yang mula-mula mendukung muhammad bin a-hanafiyah dan anaknya hasyim abdullah, sebagai imam mahdi, setelah kedua orang terakhir ini meninggal, sebagian beralih mendukung imam-imam syiah.
mereka bergabung mendukung imam kelima muhammad bagir dan kemudian imam ke-enam imam jafar shadiq yang tinggal dimadinah. yang terkenal dari mereka adalah hamzah bin umarah al-buraidi, bayan bin siman, sa'id bin nahdi, mughirah bin said al-ijli, abu manshur al-ijli dan muhammad bin abi zainab miqlash bin abil khaththab. mereka misalnya menyebarkan berita bahwa para imam tersebut adalah inkarnasi tuhan, mengetahui yang ghaib, dan mengetahui peristiwa yang akan datang, dan bahwa nur ilahi berada pada diri Ali seperti nyala dari sebuah lampu.
dan tatkala imam baqir yang berada di madinah mendengar ini, beliau telah melaknat mereka dan berpesan agar para pengikutnya tidak menerima riwayat-riwayat mereka. hal serupa dilakukan juga oleh para imam yang datang menyusul. imam jafar misalnya melaknat mughirah, seorang ghulat yang menyalahtafsirkan imam baqir. juga ada sekelompok orang kufah yang memperjuangkan imam baqir dan imam jafar seperti jabir bin yazid al-ju'fi, abu hamzah tsumali, mu'adh bin farra nahwi, meskipun hanya beberapa kali bertemu dengan imam-imam dimadinah mereka berselisih dengan para ghulat dikufah, tetapi sayang mereka juga terpengaruh oleh kaum ghulat, seperti bayan bin sim'an dan mughirah bin said.
dikalangan syiah seperti kalangan sunnah ada perawi-perawi yang lemah seperti ahmad bin muhammad as-sayyari, ibnu ghadhairi, yunus bin dhabyan, mankhal bin jamil al-kufi atau muhammad bin hasan bin jumhur. dan masih banyak lagi, yang dapat dibaca dalam buku-buku syiah yang bersangkutan. tapi dikalangan ahlusunnah sekalipun, terdapat perawi-perawi serupa.
Kesimpulan
Dengan demikian, menanamkan hadis kaum syiah sebagai 'kumpulan sampah' seperdi disebut oleh sekelompok orang adalah tidak adil. kaum ulama dari kedua belah pihak menyadari akan kelamahan ini. mengapa kaum syiah membuah hadis-hadis yang sudah jelas ditolak itu? hal serupa dapat dipertanyakan pada kaum sunnah.
misalnya,Muhammad bin Yaqub al-kulaini (m. 328 H. M.) yang mengumpul hadisnya dalam sebuah kitab hadis berjudul al-kafi fil 'ilm ad-din : ia mengumpulkan hadis dan para perawi dari pengikut salah satu dari imam-imam. di dalamnya banyak kemasukan hadis yang meriwayatkan 'mukjizat' para imam yang berasal dari pengikut-pengikut orang kufah yang ekstrim yang disebut kaum ghulat. tetapi didalam hadis-hadis ini juga mendapat penolakan imam jafar shadiq dan imam baqir yang menunjukan kemarahannya kepada kaum ghulat atau semi ghulat.
karena itu orang syiah tidak menganggap luruh hadis mereka sebagai hadis shahih. meminjam kata-kata sayyid hasyim maruf alhasani : 'para pendahulu tidak pernah bersepakat bahwa smeua hadis dalam al-kafi adalah shahih, baik secara umum atau terperinci..hadis-hadus dalam al-kafi mencapai 16.199 yang shahih adalah 5.072 hadis.'
kaum sunni sering salah pandang tentang kedudukan hadis di kalangan syiah yang dianggap serupa dengan pandangan sunnah terhadap hadis-hadis sunnah. beberapa ulama yang ingin mengkufurkan syiah sering membawa kitab-kitab hadis syiah ke mana-mana dan membacakan hadis-hadis mereka dihadapan umum yang justru ditolak oleh kaum syiah sendiri. tentu perbuatan ini tidak adil.
kaum ghulat
kaum kufah ekstrim yang mula-mula mendukung muhammad bin a-hanafiyah dan anaknya hasyim abdullah, sebagai imam mahdi, setelah kedua orang terakhir ini meninggal, sebagian beralih mendukung imam-imam syiah.
mereka bergabung mendukung imam kelima muhammad bagir dan kemudian imam ke-enam imam jafar shadiq yang tinggal dimadinah. yang terkenal dari mereka adalah hamzah bin umarah al-buraidi, bayan bin siman, sa'id bin nahdi, mughirah bin said al-ijli, abu manshur al-ijli dan muhammad bin abi zainab miqlash bin abil khaththab. mereka misalnya menyebarkan berita bahwa para imam tersebut adalah inkarnasi tuhan, mengetahui yang ghaib, dan mengetahui peristiwa yang akan datang, dan bahwa nur ilahi berada pada diri Ali seperti nyala dari sebuah lampu.
dan tatkala imam baqir yang berada di madinah mendengar ini, beliau telah melaknat mereka dan berpesan agar para pengikutnya tidak menerima riwayat-riwayat mereka. hal serupa dilakukan juga oleh para imam yang datang menyusul. imam jafar misalnya melaknat mughirah, seorang ghulat yang menyalahtafsirkan imam baqir. juga ada sekelompok orang kufah yang memperjuangkan imam baqir dan imam jafar seperti jabir bin yazid al-ju'fi, abu hamzah tsumali, mu'adh bin farra nahwi, meskipun hanya beberapa kali bertemu dengan imam-imam dimadinah mereka berselisih dengan para ghulat dikufah, tetapi sayang mereka juga terpengaruh oleh kaum ghulat, seperti bayan bin sim'an dan mughirah bin said.
dikalangan syiah seperti kalangan sunnah ada perawi-perawi yang lemah seperti ahmad bin muhammad as-sayyari, ibnu ghadhairi, yunus bin dhabyan, mankhal bin jamil al-kufi atau muhammad bin hasan bin jumhur. dan masih banyak lagi, yang dapat dibaca dalam buku-buku syiah yang bersangkutan. tapi dikalangan ahlusunnah sekalipun, terdapat perawi-perawi serupa.
Kesimpulan
Dengan demikian, menanamkan hadis kaum syiah sebagai 'kumpulan sampah' seperdi disebut oleh sekelompok orang adalah tidak adil. kaum ulama dari kedua belah pihak menyadari akan kelamahan ini. mengapa kaum syiah membuah hadis-hadis yang sudah jelas ditolak itu? hal serupa dapat dipertanyakan pada kaum sunnah.
Komentar
Posting Komentar